Pada artikel ini akan menjelaskan mengenai perbedaan dengan disertai contoh Mobilitas Social Naik Dan Mobilitas Social Turun. Saat berkegiatan, ada banyak sekali faktor yang memengaruhi mobilitas seseorang baik yang berasal dari luar maupun dalam diri karyawan. Seseorang akan berupaya melakukan yang terbaik dalam semua kegiatanya, sehingga hasil yang diperoleh bisa berjalan dengan baik. Baca juga : Salah Satu Upaya Mencegah Perilaku Konsumtif Sebagai Dampak Globalisasi
Berikut ini penjelasan Mobilitas Social Naik Dan Mobilitas Social Turun, Beserta Contohnya
Mobilitas sosial vertikal naik terjadi apabila seseorang mengalami peningkatan kedudukan menuju tingkatan yang lebih tinggi. Contoh : Pak Tono awalnya berprofesi sebagai camat lalu karena prestasinya baik maka naik pangkat menjadi walikota. Seorang pekerja yang mendapatkan promosi jabatan menjadi supervisoratau manajer. Diangkatnya seorang petugas kebersihan menjadi pegawai kantoran Seorang pejabat menerima penghargaan akibat prestasinya Mobilitas sosial vertikal turun terjadi apabila seseorang mengalami penurunan kedudukan. Contoh : Bu Rini awalnya menjadi kepala sekolah karena Bu Rini melakukan tindakan kekerasan maka ia diturunkan menjadi guru biasa. Seorang pekerja yang dipecat dari jabatanya. Seorang mahasiswa di keluarkan akibat jarang masuk kampus Seorang pejabat di pecat secara tidak hormat akibat ketahuan korupsi. Itulah beberapa penjalasan mengenai perbedaan Mobilitas Social Naik Dan Mobilitas Social Turun, Beserta Contohnya.