Kisah Shoichi Yokoi, Tentara Jepang yang Sembunyi Selama 28 tahun di Hutan Guam

- Sabtu, 24 Desember 2022 | 17:20 WIB
Kisah Shoichi Yokoi, Tentara Jepang yang Sembunyi Selama 28 tahun di Hutan Guam (AP)
Kisah Shoichi Yokoi, Tentara Jepang yang Sembunyi Selama 28 tahun di Hutan Guam (AP)

TUDEPOIN.COM - Kisah Shoichi Yokoi, seorang tentara Jepang yang bersembunyi di hutan Guam selama lebih dari seperempat abad untuk menghindari kejaran pasukan Amerika.

Kelangsungan hidup Shoichi Yokoi hingga ia kembali ke Jepang setelah hampir 3 dekade dapat dikatakan sebagai harapan hidup yang luar biasa dalam dirinya.

Shoichi Yokoi lahir dan besar di sebuah desa pertanian dekat kota Nagoya di Jepang Tengah.

Sebelum mendaftar wajib militer pada tahun 1941, dia adalah seorang penjahit di kota Saori, Prefektur Aichi.

Baca Juga: 12 Rekomendasi Film Aksi Kejahatan Terbaik, Ada yang Berdasarkan Kisah Nyata

Awalnya, Shoichi Yokoi bertugas di Divisi Infanteri ke-29 di Manchuria (tanah yang didirikan Jepang pada tahun 1932 di Cina Timur Laut).

Pada tahun 1943 ia dipindahkan ke Resimen ke-38 di Kepulauan Mariana (selatan Jepang). Pada Februari 1943, dia menginjakkan kaki di pulau Guam.

Hari-hari persembunyian Yokoi dimulai pada Juli 1944 ketika pasukan Amerika menyerang untuk merebut kembali kendali Guam dari Jepang.

Jepang jatuh di Guam dan sejak saat itu banyak tentara Jepang, termasuk Yokoi, tidak dapat berkomunikasi dengan daratan.

Bertahan Hidup

Prajurit tentara Jepang dilatih untuk memiliki semangat baja, berjuang sampai akhir, pantang menyerah. Bagi mereka, bertahan hidup di kamp tawanan perang dianggap sebagai aib dan pengkhianatan terhadap Tanah Air.

Jadi, ketika pasukan Amerika menguasai Guam pada tahun 1944, Yokoi dan lebih dari 1.000 tentara Jepang lainnya bersembunyi di hutan daripada bunuh diri atau menyerah.

Banyak dari mereka ditangkap dalam beberapa tahun atau meninggal karena kelaparan bahkan penyakit. Shoichi Yokoi dan 2 tentara lainnya adalah tentara Jepang terakhir yang tersisa di hutan.

Yokoi dan rekan satu timnya terpaksa berjuang sendiri agar tidak ditawan. Mereka harus mencari tempat untuk bersembunyi dan menghapus semua jejak diri mereka di pulau itu.

Mereka hidup terutama dengan menangkap dan membunuh ternak lokal. Ketakutan akan ditemukan oleh orang Amerika dan juga oleh penduduk setempat memaksa mereka untuk secara bertahap mundur lebih dalam ke dalam hutan.

Halaman:

Editor: Egi Rahmadi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Mainan Smart Hafiz Versi 5 Dari Al Qolam

Jumat, 3 Maret 2023 | 18:15 WIB

Contoh Pantun Pembuka Acara Untuk Hangatkan Suasana

Rabu, 18 Januari 2023 | 09:40 WIB

Keuntungan dan Kerugian dalam Cross Culture Management

Selasa, 17 Januari 2023 | 18:41 WIB

Bukan Jelek, Ini Penyebab Tulisan Dokter Sulit Dibaca

Rabu, 21 Desember 2022 | 19:41 WIB

Kopi Sanger Adalah Kopi Khas Aceh Yang Paling Special

Senin, 12 Desember 2022 | 11:37 WIB

Terpopuler

X