Rapper BE'O Dituduh Plagiarisme dan Menyalahgunakan Kekuasaan

TUDEPOIN.COM - Baru-baru ini, seorang mantan staf BE'O telah menuduh rapper terkenal Korea Selatan tersebut melakukan plagiarisme dan menyalahgunakan kekuasaan.

Pengakuan tersebut diungkapkan melalui akun Instagram anonim dan memicu perdebatan di kalangan penggemar musik.

Pengakuan itu dilakukan oleh seorang mantan staf, yang sebelumnya dijuluki "A". "A" awalnya merasa takut untuk membuka identitasnya, tetapi akhirnya memutuskan untuk membagikan kisahnya setelah mendapatkan dukungan dari teman-temannya.

Baca Juga: Ekspresi Maguire usai Manchester United Kalahkan Barcelona

Menurut pengakuan "A", BE'O telah berubah setelah menjadi terkenal di acara kompetisi musik "Show Me The Money".

Rapper tersebut disebutkan sering kali menyalahkan stafnya atas kesalahan yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya sendiri.

"A" mengaku pernah menjadi korban penyalahgunaan kekuasaan serta serangan pribadi dari seseorang yang 15 tahun lebih muda dari dirinya.

Baca Juga: STAYC pecahkan rekor penjualan minggu pertama dengan album single baru 'Teddy Bear'

Tuduhan plagiarisme juga dikeluarkan oleh mantan staf tersebut. Lagu BE'O yang berjudul "Brand" dikatakan sebagai produk plagiarisme oleh "A".

"A" mengklaim bahwa penulis asli lagu tersebut sudah mengirim email mengenai hal ini dan mereka harus mengeluarkan sejumlah uang untuk memperbaiki masalah tersebut.

Selain itu, "A" juga mengungkapkan bahwa dirinya pernah mentransfer uang dari sakunya ke BE'O ketika artis tersebut ingin membuat video musik.

Baca Juga: Segera Datang, Jimin BTS Rilis Tracklist Untuk Album Solo 'FACE'

Namun, BE'O mengaku bahwa "A" sendiri yang memintanya membawa uang. Hal tersebut membuat "A" merasa dipermainkan dan kecewa.

Mantan staf tersebut juga mengatakan bahwa ia memiliki bukti dan catatan terkait tuduhan yang dilontarkan. Ia menekankan bahwa ia akan mengungkapkan semuanya jika artis pria tersebut keberatan.

Belum ada tanggapan resmi dari BE'O atau agensi yang menaunginya mengenai tuduhan tersebut. Namun, pengakuan mantan staf tersebut telah menimbulkan perdebatan di kalangan penggemar musik dan industri hiburan.***