Mengapa Film 'All Quiet on the Western Front' Borong Penghargaan BAFTA 2023?

- Rabu, 1 Maret 2023 | 09:52 WIB
Film All Quiet on the Western Front (Netflix)
Film All Quiet on the Western Front (Netflix)

TUDEPOIN.COM - Film All Quiet on the Western Front berhasil memenangkan 7 kategori dalam ajang Penghargaan Film Akademi Inggris (BAFTA) ke-76, termasuk penghargaan Film Terbaik.

Mengapa sebuah karya aransemen, tetapi juga sebuah "remake" memiliki daya tarik yang begitu besar?

Film ini sendiri berlatarkan tahun ketiga Perang Dunia I. Ketika Jerman sedang berperang di Prancis Utara.

Siswa sekolah menengah bernama Paul Bäumer dan tiga teman lainnya, Albert Kropp, Franz Müller dan Ludwig Behm mendaftar untuk ikut berperang dengan semangat pemuda dan cita-cita pengabdian kepada bangsa.

Baca Juga: Rocky ASTRO Akhiri Kontrak Dengan Fantagio dan Meninggalkan Grup ASTRO

Namun, Mereka menjadi sengsara, menderita, ketika menyaksikan rekan satu tim dan teman jatuh satu per satu.

All Quiet on the Western Front merupakan film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya penulis Erich Maria Remarque.

Film pertama All Quiet on the Western Front besutan sutradara Amerika Serikat Lewis Milestone lahir tahun 1930 dan menjadi monumen di lini film perang.

Film All Quiet on the Western Front 2022 dibuat dari sudut pandang pembuat film Jerman, saat ini di Netflix
Film All Quiet on the Western Front 2022 dibuat dari sudut pandang pembuat film Jerman, saat ini di Netflix (IMDB)

Film asli yang "dipimpin" oleh Lewis Milestone dianugerahi dua Oscar untuk dua kategori penting: Sutradara Terbaik dan Film Terbaik.

Selama bertahun-tahun, kritikus film selalu memeringkatnya di antara film perang terbaik.

Namun, Edward Berger masih bercita-cita untuk membuat All Quiet on the Western Front, dan yang terpenting, melakukannya dari perspektif Jerman.

Baca Juga: New Jeans Telah Terpilih Sebagai Model Iklan untuk McDonald's di Korea Selatan

Sang sutradara laki-laki mengaku: "Ketika datang ke perang dunia kedua, sebagai orang Jerman, kami tidak memiliki apa pun untuk dibanggakan dari bagian sejarah itu. Yang tersisa hanyalah rasa bersalah, horor, dan rasa tanggung jawab bangsa kami yang mendalam terhadap masa lalu. Itu masih menghantui saya dan tinggal bersama saya dan anak-anak saya." Itulah yang mendorongnya untuk menceritakan kisah ini lagi.

Halaman:

Editor: Egi Rahmadi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kronologi Kecelakaan Mobil yang Dialami Cinta Kuya

Selasa, 14 Maret 2023 | 08:18 WIB
X