Akibat Narkoba, Yoo Ah In Memiliki Risiko Kehilangan Karir

TUDEPOIN.COM - Yoo Ah In telah mengaku menggunakan narkoba jenis propofol, obat bius, yang diklasifikasikan sebagai obat ringan di Korea mulai tahun 2021.

Aktor Yoo Ah In diduga menyalahgunakan zat terlarang ini ketika Food and Drug Administration menganalisis sistem pengadaan pasokan medis rumah sakit, di mana kategori obat resep yang terkait dengan zat psikotropika mendapat perhatian khusus.

Data abnormal pada hasil pemeriksaan medis menyebabkan Yoo Ah In harus diselidiki.

Baca Juga: Di Tengah Demam ChatGPT, Baidu Bersiap Juga Untuk Luncurkan Chatbot

Segera setelah Yoo Ah In dituduh menggunakan zat terlarang, sebuah merek fashion di China mencopotnya dari peran model iklan.

Dalam pengumuman tersebut, label tersebut menyatakan "tanpa toleransi" bagi artis yang terlibat narkoba.

Pihak merek mengatakan akan menghapus sementara poster Yoo Ah In di tempat umum dan konten iklan online di China sampai polisi Korea mengumumkan hasil penyelidikan.

Baca Juga: Jang Na Ra Akan Menjadi Pasangan Jang Hyuk dalam Drama Korea Terbaru 'Family'

Kabar buruk tentang kehidupan pribadi Yoo Ah In juga membuat dunia film syok.

Menurut statistik dari Nate, 4 film terpengaruh, menghadapi risiko tidak dapat dirilis atau harus mencari aktor pengganti.

Yang pertama adalah film The Match , Yoo Ah In berkolaborasi dengan Lee Byung Hun, yang diharapkan akan dirilis pada bulan April Sumber mengatakan bahwa produser mengadakan pertemuan darurat untuk membahas penjadwalan ulang jadwal tayang film tersebut.

Proyek kedua yang bisa mengalami kerugian serius adalah Hi.5 Film yang dijadwalkan tayang di bioskop pada bulan Juni, selain itu, film lain, Goodbye Earth dan Hellbound dengan partisipasi aktor tersebut, juga terkena dampak negatif.

Baca Juga: eBay Umumkan PHK Pada 500 karyawannya Secara Global

Goodbye Earth telah selesai, dijadwalkan tayang pada kuartal keempat tahun ini. Menurut Chosun Ilbo, produser Hellbound memantau dengan cermat skandal Yoo Ah In untuk memiliki rencana menangani krisis.