Cuaca Ekstrem, 46.000 Warga Filipina Dievakuasi Akibat Banjir

TUDEPOIN.COM - Banjir melanda Negara Filipina pada tanggal 25 Desember 2022, sebanyak 46.000 warga harus dievakuasi.

Tak sedikit dari pengungsi kehilangan rumah, listrik dan sinyal telepon.

Filipina dilanda hujan lebat sepanjang pekan lalu di wilayah selatan dan timur.

Angka resmi menunjukkan bahwa 11 orang tewas dan 19 hilang, akibat cuaca ekstrem ini.

Baca Juga: Lirik dan Makna Lagu Yang Terdalam - Peterpan

Pada tanggal 25 Desember 2022, banjir melanda Filipina selatan, pada hari libur Natal.

Natal merupakan Hari Penting tahunan di negara tersebut karena sebagian besar beragama Kristen.

Bapak Henry Oaminal, gubernur provinsi Misamis Occidental, mengatakan bahwa sungai-sungai setempat telah meluap, membanjiri pedesaan dan jalan raya, terutama di kota Ozamiz dan Oroquieta.

"Pusat kota kebanjiran, termasuk pasar. Listrik padam dan tidak ada sinyal telepon," kata Oaminal tentang Oroquieta, ibu kota provinsi Misamis Occidental.

"Kami pernah mengalami banjir sebelumnya, tetapi ini adalah banjir terburuk yang pernah ada." lanjutnya.

Kota Gingoog, Provinsi Misamis Occidental ribuan orang jugga telah dievakuasi.

Pekerja kantor Robinson Lacre mengatakan kepada kantor berita AFP melalui telepon bahwa air mencapai setinggi dada di beberapa daerah.

Baca Juga: Mengungkap informasi penting tentang layar dan baterai seri Galaxy S23

Angin kencang dan gelombang tinggi menenggelamkan perahu nelayan pada Hari Natal di lepas pulau tengah Leyte. Dua orang tewas, sementara enam lainnya berhasil diselamatkan.

Sebagian besar dari 19 orang yang hilang adalah nelayan yang mencari nafkah dari perairan Samudra Pasifik, berlayar meski dalam kondisi cuaca buruk.

Filipina adalah negara yang sering mengalami bencana alam. Negara ini juga termasuk yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim dan cuaca ekstrem.***