TUDEPOIN.COM - Administrasi Meteorologi Nasional China telah memperingatkan bahwa pada tahun 2023, negara akan menghadapi cuaca ekstrem bahkan lebih buruk dari tahun 2022 dengan rekor panas dan kekeringan yang berkepanjangan.
Pimpinan Pusat Iklim Nasional meramalkan bahwa panas tahun ini akan meningkat, sistem iklim tidak stabil, frekuensi cuaca buruk akan lebih sering, dan jangkauannya akan lebih luas, menyebabkan bencana yang semakin parah.
Baca Juga: 8 Manfaat Buah Pir Untuk Kesehatan Tubuh Manusia
Administrasi Meteorologi Nasional China meminta provinsi selatan China untuk fokus pada pencegahan cuaca panas yang berkepanjangan dan secara proaktif menyiapkan rencana cadangan untuk pasokan energi puncak musim panas.
Juni lalu, China sendiri telah mengalami gelombang panas yang berlangsung lebih dari 70 hari.
Hal itu sebabkan mengurasnya cadangan air, mempengaruhi tanaman dan membakar hutan di lembah Sungai Yangtze.
Pada bulan Agustus, 267 stasiun mengabarkan cuaca di China mencatat suhu tertinggi yang pernah ada.
kekeringan parah dengan penurunan curah hujan yang tajam tahun lalu menyebabkan banyak provinsi barat daya China mengurangi jumlah listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga air, memaksa pemadaman listrik di banyak industri dan kegiatan.
Khususnya di Utara, Departemen Meteorologi mengusulkan fokus tahun ini untuk mencegah hujan lebat dan banjir. Ada risiko gempa bumi di wilayah barat.***
Artikel Terkait
Jumlah Kematian Akibat Badai Salju di AS Meningkat
Begini Kata BMKG Soal Gempa Maluku 7,9 yang Membuat Warga Panik dan Heboh dengan Munculnya Pulau Baru
Badai di California Sebabkan Hujan lebat, Angin kencang, dan Salju lebat
Gempa Dahsyat Guncang Turki dan Suriah, Berbagai Negara Kirim Misi Penyelamatan