Kendaraan Bermotor 70 Persen Cemari Udara Jakarta

- Minggu, 12 Desember 2010 | 08:50 WIB

TUDEPOIN.COM - Polusi udara di Jakarta telah masih tahap memprihatinkan. Salah satu penyebabnya ialah tingginya volume kendaraan yang memiliki kontribusi sebesar 70 persen terhadap kualitas udara di ibukota.

“Udara di Jakarta ini sudah parah. Banyak orang mengalami gangguan pernafasan.

Efeknya bisa lebih parah lagi, kanker paru-paru, keguguran, dan dapat menyebabkan kematian dini,” sebut Safrudin, anggota Koalisi Jakarta 2030, Minggu (12/12).

Indikasi ini didasari dari data yang diperoleh mulai Januari-Maret 2010 yang mencatat realisasi konsumsi penggunaan bahan bakar premium meningkat hingga 111%. Kenaikan besar juga dialami oleh konsumsi solar yang meningkat hingga 109%.

Faktor kemacetan pun membuat polusi udara semakin memperburuk udara Jakarta. “Sekitar 70% polusi udara bersumber dari kendaraan bermotor (8,1 juta pada 2010),” ucap Safrudin.

Sementara jika dilihat dari sector penjualan mobil domestik pada kuartal pertama 2010, jumlahnya mencapai 173.989 unit. Jumlah tersebut meningkat 73,3% dibanding periode sama tahun lalu yang hanya sebesar 100.384 unit.

Gaikindo memprediksikan penjualan mobil tahun 2010 akan menembus 600 ribu unit -naik 23% dibanding 2009 yang sebanyak 486 ribu unit. Perwakilan Koalisi Jakarta 2030 Shanty Syahril mengatakan, polusi udara di Jakarta ini menjadi beban sosial bagi masyarakat Jakarta itu sendiri.

Peningkatan jumlah penyakit. Hasil catatan yang dihimpun, biaya kesehatan pada 2008 masyarakat Jakarta mencapai USD 180, biaya itu akan semakin membengkak pada 2015 yang diperkirakan mencapai USD430 juta.“Biaya kesehatan akibat polusi udara ini dikeluarkan oleh individu,” sebutnya.

Bukti buruknya kualitas udara Jakarta ini juga dapat dilihat dari fakta dalam 2 dekade infeksi saluran pernafasan dan penyakit pernafasan menjadi sakit menjadi penyakit nomor 1 diantara 10 sakit dan penyakit yang menjangkiti warga kota-kota besar di dunia.

Sebanyak 46% penyakit pernafasan memiliki korelasi dengan pencemaran udara (ISPA, asthmatic, iritasi mata).

Setiap tahun diperkirakan terdapat 190 ribu penderita baru dan seperlimanya akan meninggal akibat penyakit tersebut.

Gubernur DKI, Fauzi Bowo pun sudah mengantisipasi masalah tersebut. Caranya melalui ruang terbuka hijau (RTH).

Prioritas dalam upaya peningkatan RTH pada 2011 melalui pembebasan tanah untuk dijadikan taman dan hutan kota, termasuk taman interaktif serta taman pemakaman.

“Sampai 2010 ini realisasi RTH diperkirakan mencapai 9,80% dan pada 2011, direncanakan dapat dibebaskan RTH seluas 25Ha atau 0,04% sehingga pada 2011, realisasi RTH diperkirakan mencapai 9,84% dari luas DKI Jakarta,” sebut Fauzi.***

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Terpopuler

X