Tersingkir di Liga Champions, Lionel Messi Mendapatkan Cibiran

TUDEPOIN.COM - Lionel Messi dan rekan-rekannya di Paris Saint Germain (PSG) harus mengucapkan selamat tinggal pada turnamen sepak bola paling bergengsi di Eropa setelah dikalahkan 0-2 oleh Bayern Munich di leg kedua babak 16 besar, (9/3).

Kekecewaan pun menyelimuti Messi yang baru bergabung dengan PSG pada awal musim 2021/22 dan mengharapkan untuk menambahkan gelar Liga Champions pada daftar prestasinya selama bermain di Paris.

Namun, Messi dan rekan setimnya terpilih sebagai tim yang tersingkir pada babak sistem gugur pertama, mengundang cibiran dari para penggemar dan kritikus yang mengatakan bahwa "karir Liga Champions Messi sudah berakhir".

Baca Juga: Adegan Paling Sulit dalam Serial 'John Wick' Menurut Aktor Keanu Reeves

Satu penggemar bahkan menambahkan bahwa "PSG sebelum ada Messi sudah mencapai semifinal bahkan final. Tapi sejak Messi datang, mereka langsung tersingkir dari babak 16 besar".

Ada pula yang menyebut Messi sebagai "pemain kecil di pertandingan besar" dengan nada sinis.

Statistik menunjukkan bahwa PSG telah tersingkir di babak 16 besar dalam lima dari tujuh penampilan Liga Champions terakhir, angka yang lebih buruk dari tim lain.

Baca Juga: Sule Bertemu dengan Keluarga Mahalini, Bahas Pernikahan Rizky Febian?

Selama delapan pertandingan di Liga Champions musim ini, PSG hanya berhasil mencetak satu gol dan kebobolan satu gol.

Statistik ini dianggap sebagai yang terburuk dalam sejarah Piala Eropa oleh "Le Parisien". Kekalahan tersebut bahkan membuat kursi pelatih Christophe Galtier bergetar hebat.

Mantan gelandang Samir Nasri, yang pernah memperkuat Arsenal, Manchester City, dan Sevilla, memberikan pandangannya setelah pertandingan tersebut.

Baca Juga: Kabar Duka, Aktor Senior Ikranagara Meninggal Dunia

Menurutnya, PSG pantas tersingkir dari Liga Champions karena gagal memanfaatkan peluang dan membuat kesalahan yang menentukan.

"Di babak pertama, PSG menciptakan beberapa peluang, tetapi di babak kedua, semuanya sia-sia seperti leg pertama. Mereka kehilangan arah pertandingan, dan akhirnya kebobolan gol karena kesalahan pribadi", tuturnya. ***