TUDEPOIN.COM - Pemilik Twitter baru Elon Musk pada hari Kamis mengumumkan kemungkinan kebangkrutan perusahaan yang baru-baru ini dia beli senilai $44 miliar.
Rencana miliarder untuk mengembangkan Twitter adalah memotong biaya sebanyak mungkin sambil meningkatkan keuntungan. Pemilik baru bermaksud untuk meningkatkan bagian pendapatan yang diterima dari langganan berbayar menjadi 50%.
Baca Juga: Bocoran Spesifikasi Realme 10 Pro 5G, HP Dengan Layar Besar
Dalam email pertamanya di seluruh perusahaan, Elon Musk memperingatkan bahwa Twitter tidak akan dapat "bertahan dari penurunan ekonomi yang akan datang" kecuali jejaring sosial tersebut berhasil meningkatkan pendapatan berlangganan untuk mengimbangi penurunan pendapatan iklan.
Apalagi Yoel Roth selaku pengawas Twitter dalam memerangi ujaran kebencian, informasi yang salah, dan spam telah mengundurkan diri pada hari Kamis.
Baca Juga: Beban Pembuatan Film Black Panther, Pasca Meninggalnya Chadwick Boseman
Melalui profil Twitter-nya Kamis, Roth menggambarkan dirinya sebagai "mantan kepala kepercayaan dan keamanan" di perusahaan.
Juga pada hari Kamis, kepala petugas keamanan informasi Twitter Lea Kissner mengatakan dia telah berhenti. Chief Privacy Officer Damien Kieran dan Chief Compliance Officer Marianne Fogarty juga mengundurkan diri.
Baca Juga: Hasil Akhir MU vs Aston Villa, Setan Merah Sukses Balas Dendam
Komisi Perdagangan Federal AS mengatakan sedang memantau Twitter dengan "keprihatinan mendalam" setelah pejabat privasi dan kepatuhan utama berhenti. Pengunduran diri ini berpotensi membuat Twitter berisiko melanggar peraturan.***
Artikel Terkait
Elon Musk Ungkap Kapan Dia Akan Mengirim Orang ke Mars
Setelah Beli Twitter, Elon Musk Berencana Buka Blokir Trump di Twitter
Elon Musk Ingin Beli Manchester United
Elon Musk: Pendapatan Twitter Anjlok
Saham Tesla Turun Akibat Elon Musk Membeli Twitter