TUDEPOIN.COM - ChatGPT adalah chatbot yang dikembangkan oleh OpenAI, memiliki kemampuan untuk menghasilkan teks yang mirip dengan manusia.
Hal ini memungkinkan untuk terlibat dalam percakapan bahasa alami dan memiliki potensi untuk merevolusi cara kita berinteraksi dengan komputer.
Namun, penerapan ChatGPT di bidang Pendidikan tinggi menimbulkan sejumlah tantangan yang harus dipertimbangkan.
Baca Juga: Mengenal Aktris Park Gyu Young, yang Akan Menjadi Lawan Main Cha Eun Woo dan Song Kang
Jika ChatGPT digunakan untuk menilai tugas atau ujian, ada kemungkinan hal itu bias terhadap kelompok siswa tertentu.
Karena ChatGPT mungkin lebih cenderung memberikan nilai lebih tinggi kepada siswa yang menulis dengan gaya yang lebih dikenalnya, yang berpotesi mengarah pada praktik penilaian yang tidak adil.
Ada juga kemungkinan juga ChatGPT digunakan untuk menyontek saat ujian atau tugas.
Mengingat teknologi ini mampu menghasilkan teks mirip manusia, ChatGPT dapat digunakan untuk menulis seluruh tugas atau esai, sehingga menyulitkan pendidik untuk mendeteksi kecurangan.
Baca Juga: Tips Olahraga di Pagi Hari Agar Lebih Bersemangat
Misalnya, ChatGPT dapat diminta untuk "menulis esai tentang tantangan yang ditimbulkan oleh Pendidikan tinggi di Inggris" Faktanya, empat paragraf pertama dari artikel ini ditulis oleh ChatGPT sebagai tanggapan untuk permintaan yang tepat ini.
Selain itu, jika ChatGPT digunakan untuk menggantikan instruktur manusia, hal itu dapat melanggengkan ketidaksetaraan yang ada dalam sistem Pendidikan.
Baca Juga: Justin Bieber Jual Hak Cipta 291 Lagu Seharga Rp 2,9 triliun
Namun ChatGPT bisa juga menjadi peluang untuk meningkatkan cara kita menilai pembelajaran di Pendidikan tinggi.
Dalam hal ini, melihat AI sebagai peluang untuk membuat penilaian yang lebih autentik yang dirancang untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa dengan cara yang disesuaikan dengan kehidupan dan karir masa depan mereka sendiri.
Artikel Terkait
Rekomendasi Destinasi Wisata di Amerika Serikat, Yang Wajib Masuk Dalam List Liburan Kamu
OpenAI, Chatbot Dapat Merespons Layaknya Orang Sungguhan
Penyebab Kematian Jurnalis Amerika Serikat di Piala Dunia 2022 Qatar
Surat kabar Amerika Hentikan Rencana Menggunakan AI untuk Menulis