Universitas Singapura Temukan Metode Baru untuk Melawan Kanker Tanpa Obat

Ilustrasi Kanker (Yale News)
Ilustrasi Kanker (Yale News)

Para peneliti dari Universitas Nasional Singapura telah mengembangkan metode non-invasif yang bebas obat untuk mengobati pasien kanker.

Penemuan ini dipimpin oleh Associate Professor Alfredo Franco-Obregón dari National University of Singapore (NUS) Institute of Health Technology & Innovation (iHealthtech).

Metode ini menggunakan Electromagnetic Pulse pendek dan ringan untuk merangsang sel otot agar memproduksi dan melepaskan protein dengan sifat anti-kanker.

Tim peneliti menemukan bahwa molekul kimia yang terlarut ini dapat melakukan perjalanan melalui aliran darah dan memberikan perlindungan terhadap kanker ke seluruh tubuh. Dalam studi sebelumnya, Associate Professor Franco-Obregón dan timnya menunjukkan bahwa terapi magnetik selama 10 menit, seminggu sekali, selama delapan minggu, cukup untuk menginduksi penghambatan tumor serupa dengan olahraga rutin.

Olahraga dikenal sebagai terapi yang efektif untuk mengurangi risiko kanker payudara, prostat, dan usus besar serta meningkatkan kelangsungan hidup pasien kanker. Namun, pasien kanker seringkali tidak mampu berolahraga karena kondisi mereka. Di sini, terapi magnetik memberikan solusi dengan meniru efek olahraga tanpa memerlukan aktivitas fisik yang berat.

“Metode stimulasi sel otot di laboratorium BICEPS menggunakan bentuk terapi magnetik yang menyerupai olahraga. Penelitian ini menunjukkan bahwa metode non-invasif ini dapat menghasilkan efek pencegahan kanker yang mirip dengan olahraga,” kata Associate Professor Franco-Obregón. Temuan ini membawa kita lebih dekat ke pengembangan terapi kanker bebas obat.

Tim berencana untuk melanjutkan penelitian guna mengidentifikasi biomarker antikanker lainnya yang diproduksi oleh sel otot. Biomarker ini dapat menjadi target potensial untuk pengembangan obat dan pengobatan kanker di masa depan. Dalam dunia kedokteran, otot dikenal sebagai fondasi faktor peremajaan dan pelawan penyakit, sehingga metode ini memiliki potensi besar dalam mengurangi angka kematian akibat kanker di seluruh dunia.

Metode inovatif ini tidak hanya menjanjikan solusi baru dalam pengobatan kanker tetapi juga membuka jalan bagi pendekatan non-invasif yang dapat digunakan secara luas tanpa efek samping yang merugikan. Dengan penelitian lebih lanjut, terapi ini berpotensi menjadi bagian integral dari strategi pengobatan kanker global.