5 Dampak Gempa Bumi Terhadap Kesehatan Manusia

5 Dampak Gempa Bumi Terhadap Kesehatan Manusia
5 Dampak Gempa Bumi Terhadap Kesehatan Manusia

TUDEPOIN.COM – Dalam situasi darurat setelah gempa bumi, upaya penyelamatan yang cepat dan tepat waktu sangat penting.

Namun, efek jangka panjang dari bencana tersebut dapat berdampak pada kesehatan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan tentang dampak kesehatan yang mungkin terjadi setelah gempa bumi yang melanda Turki dan Suriah pada awal Februari 2023 lalu.

Oleh karena itu, berikut adalah beberapa dampak kesehatan yang mungkin dihadapi para penyintas setelah bencana gempa.

1. Infeksi Luka

Luka yang terbuka pada tubuh merupakan salah satu risiko utama setelah gempa bumi.

Terjebak dalam puing-puing atau bangunan yang runtuh dapat menyebabkan luka ringan hingga luka bakar parah dan patah tulang.

Luka pada kulit dapat dengan mudah terinfeksi bakteri dari tanah atau puing-puing, sehingga dapat menyebabkan infeksi kulit pada hari-hari berikutnya.

Pada kasus yang lebih parah, infeksi ini dapat menyebabkan sepsis atau tetanus yang mengancam jiwa.

Oleh karena itu, memastikan penyintas mendapatkan perawatan medis yang memadai dan tepat waktu sangat penting.

2. Penyakit Menular

Gempa bumi dapat menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk penyebaran penyakit menular.

Penyakit yang terbawa air seperti kolera dapat tumbuh subur dalam kondisi tidak sehat, karena pipa dan instalasi pengolahan air yang rusak.

Kondisi penampungan yang penuh sesak juga memfasilitasi penyebaran campak dan penyakit pernapasan seperti Covid-19.

Sebelumnya, wabah kolera dan hepatitis A juga telah melanda daerah tersebut. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperbaiki sistem air dan sanitasi serta mempromosikan kebersihan di antara masyarakat untuk mencegah penyebaran penyakit menular.

3. Depresi dan Trauma

Gempa bumi juga dapat meningkatkan risiko depresi dan trauma pada penyintas. Beberapa orang dapat mengalami stres pascatrauma, yang dapat menyebabkan gejala seperti kecemasan, kesedihan, dan marah.

Pasca gempa bumi, banyak orang mungkin kehilangan rumah dan keluarga mereka, yang dapat menyebabkan depresi dan keputusasaan.

Oleh karena itu, memastikan penyediaan dukungan psikologis bagi para penyintas sangat penting untuk membantu mereka mengatasi trauma pasca gempa.

4. Kerusakan Jangka Panjang pada Kesehatan Mental

Bencana gempa bumi dapat meningkatkan risiko kerusakan jangka panjang pada kesehatan mental. Beberapa penyintas mungkin mengalami kecemasan, depresi, dan gangguan tidur.

Kondisi ini mungkin berlangsung selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun setelah bencana terjadi.

5. Kondisi kronis

Orang dengan kondisi kronis seperti diabetes atau penyakit jantung juga berisiko lebih tinggi terhadap efek kesehatan karena akses ke obat-obatan dan perawatan medis yang sedang berlangsung dapat terganggu.

Studi sebelumnya telah menunjukkan peningkatan tingkat serangan jantung dan stroke dari bulan pertama sampai tiga tahun setelah gempa bumi. Banyak ahli juga mencatat tingkat diabetes yang lebih tinggi pada orang yang terkena dampak gempa bumi.

Stres psikologis dapat menjadi faktor bersamaan dengan rusaknya rekam medis yang menyebabkan hilangnya konsultasi, pengobatan, atau situasi yang menunda pencarian perawatan medis seperti: pengangguran dan pemukiman kembali.

Gangguan pada rutinitas normal dan stres emosional dapat menyebabkan perubahan pola makan yang meningkatkan risiko efek kesehatan. ***